ASAL USUL KOTA KENDA
Muhammad Aulia Iskandar Muda (Pengamat Sejarah) Kendal merupakan kota yang cukup terkenal di Propinsi Jawa Tengah. Wilayah ini selain Blora juga merupakan kota yang sangat penting di zaman Kerajaan Mataram Islam juga di zaman Kerajaan Majapahit karena posisinya yang berdekatan dengan pantai menjadikannya sebagai kota pelabuhan dan. Kota ini juga merupakan kota yang cukup tua bahkan lebih tua daripada kota Blora.
Ceritanya
begini, Pada waktu itu hampir sebagian besar Penduduk Jawa sudah memeluk agama
Islam. Kerajaan Majapahit sebenarnya masih ada, cuma pamornya sudah menurun
akibat perang saudara dan masuknya Agama Islam ke Tanah Jawa.Ditambah lagi
bangsa Portugis yang perlahan-perlahan mulai menjalin hubungan dagang dengan
pantai utara Banten. Sedangkan Kendal sendiri penduduknya sebagian besar masih
beragama Hindu akibat pengaruh adipati Majapahit yang berkuasa saat itu, Mpu
Pakuwojo. Beliau adalah adipati Majapahit yang masih tersisa dan juga beragama
Hindu.
Karena
pengaruh Islam sudah sangat luas akibat berdirinya Kerajaan Demak yang
didirikan oleh Raden Patah yang juga merupakan putra asli Majapahit.
Adipat-adipati lain banyak yang membelot dari Majapahit dan bergabung dengan
Demak serta masuk Islam. Akibatnya Kerajaan Majapahit makin lama makin
berkurang. Dan sekitar awal abad ke-16 terjadi perang antara Majapahit dengan
Demak dan karena Raden Patah merupakan putra Majapahit juga yang dalam perang
itu sebagai panglima dan yang dihadapi tidak lain adalah saudaranya sendiri.
Ketika itu kedudukan yang semula seimbang tiba-tiba berbalik 180 derajat akibat
membelotnya saudaranya Raden Patah itu. Dan akhirnya Majapahit dapat
ditaklukkan sekaligus berakhirnya era Majapahit selama 3 abad (1284-1501)
Kembali
ke Kendal. Mpu Pakuwojo adalah seorang Hindu yang bergari-keras. Dia sangat
menentang kehadiran agama Islam di Kendal. Bahkan bila ketahuan ada penduduk
Kendal yang memeluk Islam dia akan menghukumnya.
Awalnya,
datang seorang ulama sakti bernama Sunan Katong yang bemaksud menyadarkan Mpu
Pakuwojo. Sunan Katong sendiri dulu juga seorang pertapa Hindu yang sakti.
Tetapi akhirnya beliau masuk Islam. Dan ketika Sunan Katong bermaksud
menyebarkan agama Islam di Kendal, Mpu Pakuwojo sudah jelas menentang
habis-habisan dan malah menantang Sunan Katong untuk beradu kesaktian. Karena
Mpu Pakuwojo mulai mengeluarkan keris saktinya untuk menghajar Sunan Katong dan
akhirnya, Sunan Katong terpaksa beradu kesaktian dengan Mpu Pakuwojo. Tetapi
Pakuwojo mengalami kekalahan sehingga dia pun lari. Dan terus dikejar-kejar
oleh Sunan Katong dan para santrinya. Dan saking kelelahannya Mpu Pakuwojo
bersembunyi di batang pohon yang dibawahnya ada lubang seperti gua. Dia pikir
tidak ada yang tahu dia bersembunyi disitu. Tetapi, takdir menentukan bahwa Mpu
Pakuwojo tertangkap juga oleh Sunan Katong. Dan akhirnya Mpu Pakuwojo menyerah
dan masuk agama Islam dengan syarat tidak terjadi kekerasan dan paksaan.
Akhirnya
Sunan Katong berkata "Di batang pohon inilah Mpu Pakuwojo sadar dan masuk
agama Islam maka desa ini saya beri nama Kendal. Kendal artinya pembuka jalan
atau pembuka kesadaran"
Akhirnya
Kendal pun menjadi maju kotanya hingga ada seorang pahlawan nasional bernama
KH. Ahmad Rifai. Beliau lahir di desa Kaliwungu, Kendal. Beliau berjuang secara
non-fisik. Tetapi karena beliau mempunyai banyak pengikut maka karena dianggap
membahayakan beliau ditangkap dan dibuang ke Ambon oleh pemerintah Belanda.
Beliau meninggal di sana pada tahun 1859
Tidak ada komentar:
Posting Komentar