Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau
disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori,
prinsip
dan prosedur yang secara Probabilitas
Bayesian adalah benar atau berguna.
Dalam
pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia
melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal
budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat
atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan
mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan
adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan
pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak seseorang.
Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai
hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data
sekadar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan
kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Ini lah
yang disebut potensi untuk menindaki.
A.
Sumber Pengetahuan
Pengetahuan
yang dimiliki oleh seseorang tentu saja berasal dari berbagai sumber. Berikut
adalah sumber pengetahuan:
- Kepercayaan yang didasarkan dari tradisi
- Kebiasaan-kebiasaan dan agama
- Pancaindra/pengalaman
- Akal pikiran
- Intuisi individual
B.
Jenis Pengetahuan
Khususnya
dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, terdapat dua jenis utama pengetahuan
bila dilihat dari perihal eksplisitasnya:
a.
Pengetahuan Implisit
Pengetahuan implisit adalah pengetahuan
yang masih tertanam dalam bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor
yang tidak bersifat nyata seperti keyakinan pribadi, perspektif, dan prinsip.
Pengetahuan diam seseorang biasanya sulit untuk ditransfer ke orang lain baik
secara tertulis ataupun lesan. Kemampuan berbahasa, mendesain, atau
mengoperasikan mesin atau alat yang rumit membutuhkan pengetahuan yang tidak
selalu bisa tampak secara eksplisit, dan juga tidak sebegitu mudahnya untuk
mentransferkannya ke orang lain secara eksplisit.
Contoh sederhana dari pengetahuan
implisit adalah kemampuan mengendara sepeda. Pengetahuan umum dari bagaimana
mengendara sepeda adalah bahwa agar bisa seimbang, bila sepeda oleh ke kiri,
maka arahkan setir ke kanan. Untuk berbelok ke kanan, pertama belokkan dulu
setir ke kiri sedikit, lalu ketika sepeda sudah condong ke kenan, belokkan
setir ke kanan. Tapi mengetahui itu saja tidak cukup bagi seorang pemula untuk
bisa menyetir sepeda.
Seseorang yang memiliki pengetahuan implisit
biasanya tidak menyadari bahwa dia sebenarnya memilikinya dan juga bagaimana
pengetahuan itu bisa menguntungkan orang lain. Untuk mendapatkannya, memang
dibutuhkan pembelajaran dan keterampilan, namun tidak lantas dalam
bentuk-bentuk yang tertulis. Pengetahuan implisit seringkali berisi kebiasaan
dan budaya yang bahkan kita tidak menyadarinya.
b.
Pengetahuan Eksplisit
Pengetahuan eksplisit adalah
pengetahuan yang telah didokumentasikan atau disimpan dalam wujud nyata berupa
media atau semacamnya. Dia telah diartikulasikan ke dalam bahasa formal dan
bisa dengan relatif mudah disebarkan secara luas. Informasi yang tersimpan di
ensiklopedia (termasuk Wikipedia) adalah contoh yang bagus dari pengetahuan
eksplisit.
Bentuk paling umum dari pengetahuan
eksplisit adalah petunjuk penggunaan, prosedur, dan video how-to. Pengetahuan
juga bisa termediakan secara audio-visual. Hasil kerja seni dan desain produk
juga bisa dipandang sebagai suatu bentuk pengetahuan eksplisit yang merupakan
eksternalisasi dari keterampilan, motif dan pengetahuan manusia.
Bagaimana membuat pengetahuan implisit
menjadi eksplisit merupakan fungsi utama dari strategi Manajemen Pengetahuan.
c.
Pengetahuan empiris
Pengetahuan yang lebih menekankan
pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan
ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan yang dilakukan secara empiris dan
rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi
pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala
ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan
empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya,
seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan
pengetahuan tentang manajemen organisasi.
d.
Pengetahuan rasionalisme
Pengetahuan
rasionalisme adalah pengetahuan yang diperoleh melalui akal budi. Rasionalisme
lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada
pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan
melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran
logis akal budi.
C.
Faktor-faktor yang memengaruhi
pengetahuan
Pengetahuan
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:
Pendidikan
Pendidikan
adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan
juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka
jelas dapat kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.
Media
Media
yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Jadi
contoh dari media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan majalah.
Informasi
Pengertian
informasi menurut Oxford English Dictionary, adalah "that of
which one is apprised or told: intelligence, news". Kamus lain
menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui, namun ada pula
yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Selain itu istilah
informasi juga memiliki arti yang lain sebagaimana diartikan oleh RUU teknologi
informasi yang mengartikannya sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan,
menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisis, dan menyebarkan
informasi dengan tujuan tertentu. Sedangkan informasi sendiri mencakup data,
teks, gambar, suara, kode, program komputer, basis data. Adanya perbedaan definisi informasi
dikarenakan pada hakikatnya informasi tidak dapat diuraikan (intangible),
sedangkan informasi itu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh
dari data dan pengamatan terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar